Memulai Kembali, Sebuah Intro Kebangkitan

Emm.. Aku sampai bingung ingin memulainya kembali. Dan kini aku benar-benar bertekad untuk menyimpulkan pagi hingga malamku ke dalam wujud tulisan. Seperti yang tengah aku selesaikan ini. Sampai lupa aku dengan tulisan yang menggambarkan hari-hari ku, emm.. mungkin beberapa tahun yang lalu aku sempat mempostingnya di grup ini. Terserah anggapan orang dengan tulisan-tulisan yang berbasis curhatan ini yang terpenting tulisan ini bisa menjadi tabungan masa depanku kelak atau mungkin bisa menjadi sesuatu yang menginspirasi seseorang atau bahkan kelompok – kelompok tertentu.

Maaf jika blog ini terlihat berantakan, campur aduk, carut marut tidak karuan. Seakan menjelaskan bahwa si penulis tidak mempunyai tema tertentu ataupun si penulis adalah seseorang yang labil dalam hal menulis sesuatu. Tetapi ya beginilah sebenarnya isi blog ini yang terkadang bisa mendidik, menghibur dengan jokes-jokes ala kadarnya, atau bahkan mencerdaskan anak bangsa dan bisa dibilang blog ini adalah blog indie yang terserah apa yang ada di pikiran si penulis. Namun yang paling penting adalah pandai – pandai lah para pembaca untuk menyaring informasi di blog ini , jika ada yang bermanfaat segera ambil kemudian kembangkan dan jika tidak ada untungnya bagi pembaca maka langsung buanglah untuk makanan kucing.

Mungkin segitu dulu intro dari semangatku dalam memulai kembali kisah yang akan kuceritakan di blog ini. Semoga semua berkenan terhadap apa yang aku sajikan di dalam blog ini. Aku tidak menutup saran, kritik, sanggahan, hinaan karena aku terbuka untuk semua.

Selamat membaca kembali :)

Read More

Sial Tak Berarti Mujur

Sial Tak Berarti Mujur

Ini sebenarnya tak ingin kuceritakan, tapi apalah boleh buat harus aku ceritakan karena sesuatu hal.. ini mungkin hanya sepenggal ceritaku yang tak berarti untuk anda.. simaklah kisahku berikut ini..

Ya, namaku Dhuha. Kalian pasti taulah namaku..

Kesialanku aku mulai dari waktu aku beranjak masuk ke bangku SD. Waktu SD aku sangatlah imut dan menawan (kata ibuku) . Aku sangat pendiam dan jarang berbicara. Sampai-sampai mau kebelakang pun enggan berbicara ke Guru yang mengajar, alhasil boker buang air besar di celana yang akhirnya kuperbuat waktu itu. Waktu boker buang air besar di celana sangatlah tidak nikmat rasanya, seperti ada sesuatu yang mengganjal di dalamnya padahal itu lembek. Pada waktu SD aku sangatlah polos dan tak tau apa-apa, tapi ada saja ujian yang diberikan oleh Allah (nama Tuhanku) kepadaku. Cerita yang mengenaskan itu terjadi saat aku dan beberapa temanku sedang duduk santai menikmati angin sepoi-sepoi dari luar ruang kelas. Tak ada gempa, tak ada angin puting beliung, tak ada tsunami, tak ada kawin massal maupun sunatan massal tiba-tiba salon (bukan tempat yang untuk potong rambut) yang berada kurang tepat di atas kepalaku jatuh dengan indahnya menuju ke kepalaku yang setengah plontos ini. Dua gunung pun berhasil nongol di kepalaku dengan suksesnya, jadi gak usah susah-susah rekreasi ke Bromo deh..

Saat kelas 1 SD aku pernah berkelahi oleh salah seorang temanku waktu itu. Kami belum terlalu akrab dalam membina persaudaraan. Kami mulai melakukan kejar-kejaran, hingga kemarahan muncul entah sesuatu sebab. Kami memulai perkelahian dengan begitu hikmatnya. Tonjok demi tonjok kami jiwai dengan sungguh. Cairan kental berwarna merah akhinya keluar tanpa permisi menghujani bibirku. Ibu Guru datang dan melerai kami, dan memberikan sepucuk daun sirih untuk menghentikan pendarahan. Kami pun dinasehati dan kami pun berjanji tidak akan melakukannya lagi dikemudian hari. Mimisan tak kualami sewaktu aku berkelahi waktu itu, saat aku SD mimisan tiba-tiba saja hadir dikehidupanku tanpa sebab, mungkin karena aku kelelahan. Mimisan yang kualami bukan datang sewaktu aku melihat cewek cantik yang sedang lewat (LOE PIKIR CUPATKAI)……..

Yang pasti kehidupanku saat SD penuh dengan keseruan dan kisahnya tak akan pernah aku lupakan hingga aku berkeluarga nanti..

Tetap simak kisah-kisahku selanjutnya .Bye


………………………………………SEMOGA BERMANFAAT………………………………

Adhuha Auliadin

Read More