My Moments with Some Educations

Pages

Showing posts with label B.Indonesia. Show all posts
Showing posts with label B.Indonesia. Show all posts

Thursday, November 24, 2016

Contoh Surat Observasi

dhuha-mind.blogspot.com
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI  SUNAN KALIJAGA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat :Jl. Marsda Adisucipto Telp. 513056, 7103871, Fax. (0274) 519734 E-mail :ftk@uin-suka.ac.id.
YOGYAKARTA 55281                        


_________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Nomor : B-        /Un.02/DT.1/PN.01-1/09/2016
Lampiran : -
Hal : Permohonan Izin Wawancara

Kepada
Yth. Kepala Sekolah MTs Nurrul Ummah
Jl. Raden Ronggo KG II / 982 Prenggan Kotagede Yogyakarta
55172

 Assalamu’alaikum wr wb.

Dengan hormat, kami beritahukan bahwa untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Profesi Guru dengan dosen pengampu Bapak Drs. Sarjono, M.Si. diperlukan pengumpulan data melalui wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
Oleh karena itu, kami  mengharap dapatlah kiranya Bapak/Ibu memberi izin bagi mahasiswa  kami :
1. Adhuha Auliadin (14410066)
2. Abdurrohman Sholeh (14410084)
3. Mizan Khairusani (14410090)
4. Nurhakim         (14410091)
5. Nela Syarah Vikrati (14410093)

Demikian atas perkenan Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr wb.
                                                                                                          Yogyakarta, 28 September 2016
                                                                                                         an. Dekan
                                                                 Wakil Dekan  Bidang Akademik



                                                                                                           Dr. Istiningsih, M.Pd.
                                                                   NIP. 19660130 199303 2 002

Share:

Resensi Buku "Profesi Keguruan"

dhuha-mind.blogspot.com

Identitas Buku
Judul Buku         : Profesi Keguruan
Nama Pengarang     : Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis
                                              Kosasi, M.Sc.
Penerbit, Tempat terbit         : Rineka Cipta, Jakarta
Jumlah Bab, jumlah halaman     : IX (Sembilan) Bab, 262 halaman






Ulasan singkat isi buku
Buku yang berjudul Profesi Keguruan tersebut memberikan pengetahuan dan sebagai pegangan mahasiswa dalam mengikuti kuliah dan kegiatan praktek kependidikan mengenai pembentukan wawasan, sikap, dan keterampilan profesional kepada calon tenaga kependidikan. Sebagai salah satu wahana untuk pembentukan sikap profesional itu dalam buku tersebut dibahas beberapa pokok bahasan yaitu pemahaman tentang masalah profesi, aspek bimbingan dan konseling, dan aspek administrasi pendidikan. 
Bahasa Pengarang
Bahasa yang digunakan pengarang menggunakan Bahasa Indonesia yang sudah sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), namun adakalanya pengarang menyisipkan istilah-istilah yang sulit dipahami oleh pembaca. Selain itu bahasanya juga lugas sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca.
Keunggulan
Keunggulan dari buku ini adalah adanya rangkuman di setiap babnya sehingga mempermudah para guru untuk memahami isi buku tersebut. Bukan hanya rangkuman di setiap babnya, si pengarang juga memberikan tugas di setiap bab sehingga para guru tidak hanya membaca saja namun bisa menerapkan dan lebih mudah untuk memahami isi buku tersebut.
Kelemahan
Istilah-istilah sulit yang pengarang sisipkan dalam buku ini bisa mengurangi minat para pembaca. Untuk menjadi guru yang profesional diperlukannya contoh-contoh nyata dalam penerapannya, namun dalam buku ini belum begitu dijelaskan contoh-contoh dan uraiannya yang terlalu teoritis.
Kesimpulan
Buku ini layak dibaca oleh siapa saja yang sedang mendalami atau ingin mendapatkan ilmu mengenai keprofesian guru tidak hanya pantas dibaca oleh mahasiswa jurusan PAI namun juga oleh mahasiswa jurusan pendidikan yang lain. Di dalam buku ini memuat hal-hal pokok yang harus diketahui dan dipelajari seperti konsep profesi keguruan, pengertian dan syarat-syarat profesi, kode etik profesi keguruan, pengembangan sikap profesional dan lain sebagainnya. Sebagai mahasiswa jurusan pendidikan dituntut mampu memiliki sikap profesional keguruan agar ia dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat terutama akan melihat bagaimana sikap atau perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. 

Share:

Makalah Kode Etik Guru

dhuha-mind.blogspot.com
BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Kode Etik Guru Indonesia
Ditinjau dari segi etimologi, pengertian kode etik ini telah dibahas dan dikembangkan oleh beberapa tokoh yang mempunyai jalan fikiran yang berbeda-beda. Namun pada dasarnya mempunyai pengetian yang sama. Socrates  seorang  filosof  yang  hidup  di  zaman  Romawi,  yang  dianggap sebagai pencetus pertama dari etika yang mana dia telah menguaraikan etika secara ilmu tersusun. Malah sampai sekarang perkembangan etika semakin berkembang,  hal  ini  dapat  dirasakan  dengan  adanya  fenomena-fenomena yang realita dalam masyarakat.
Menurut  Adi  Negoro  dalam  bukunya  Ensiklopedi  Umum sebagaimana   yang  dikutip   oleh  Sudarno, dkk, mengemukakan : Etika berasal dari kata Eticha yang berarti ilmu kesopanan, ilmu kesusilaan. dan kata Ethica (etika, ethos, adat, budi pekerti, kemanusiaan) 
Menurut Hendiyat Soetopo, "Etik diartikan sebagai tata-susila (etika) atau hal-hal yang berhubungan dengan kesusilaan dalam mengerjakan suatu pekerjaan". 
Maksud dari pengertian di atas bahwa etik adalah ilmu pengetahuan tentang norma/ aturan ilmu pengetahuan tentang tingkah laku kehidupan manusia   dalam   masyarakat,   yang   mana   ilmu   pengetahuan   tersebut menentukan tingkah laku itu benar atau salah, baik atau buruk atau sesuatu yang semacamnya.
Kemudian secara etimologi kode etik berasal dari dua kata kode dan etik. Kode berasal dari bahasa Prancis Code yang artinya norma atau aturan. Sedangkan  Etik  berasal  dari  kata  Etiquete  yang  artinya  Tata  cara  atau Tingkah laku. 
Pembahasan selanjutnya yang dimaksudkan dalam kajian ini adalah guru profesional yang secara khusus mempunyai tugas dan tanggung jawab membimbing dan membina anak didik dalam proses belajar mengajar di Negara Indonesia.
Jadi, “kode etik guru” diartikan : aturan tata-susila keguruan. Maksudnya aturan-aturan tentang keguruan (yang menyangkut pekerjaan- pekerjaan guru) dilihat dari segi susila. Kata susila adalah hal yang berkaitan dengan  baik  dan  tidak  baik  menurut  ketentuan-ketentuan   umum  yang berlaku. Dalam hal ini kesusilaan diartikan sebagai kesopanan, sopan-santun
dan keadaban. 
Dengan demikian yang dimaksud dengan Kode Etik Guru Indonesia adalah  pedoman/  aturan-aturan/ norma-norma  tingkah  laku  yang  harus ditaati dan diikuti oleh guru profesional di Indonesia dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari sebagai guru profesional. 
B.        Dasar Kode Etik Guru Indonesia
Kode Etik Guru Indonesia merupakan usaha pendidikan untuk mencapai   cita-cita   luhur   bangsa   dan   negara   Indonesia   sebagaimana termaktub  dalam pembukaan  UUD 1945 yang mutlak  diperlukan  sebagai sarana yang teratur dan tertib sebagai pedoman yang merupakan tanggung jawab bersama. 
Dengan demikian Kode Etik Guru Indonesia disusun haruslah merupakan sendi dasar norma-norma tertentu dari kode etik tersebut. Sebab dalam  falsafah  negara  itu  terkandung  maksud  dan  tujuan  dari  negara tersebut. Kode  Etik  Guru  Indonesia  harus  disusun  berdasarkan  antara  lain kepada:
1. Dasar falsafah negara, yaitu Pancasila. Sebab Pancasila juga merupakan dasar pendidikan  dan penganjaran  Nasional.  Sila-sila  dari Pancasila  di samping merupakan norma-norma fundamental juga merupakan norma- norma praktis, sila-sila tersebut menyatakan adanya dua macam interaksi antara  hubungan  secara  horizontal  (manusia  dengan  sesama  makhluk) dan hubungan secara vertikal (antara manusia dengan Tuhan). Hubungan horizontal  tersebut  merupakan  realisasi  dari  sila-sila  sampai  dengan kelima.  Sedangkan  hubungan  vertikal  adalah  merupakan  realisasi  dari sila pertama.
Pancasila merupakan dasar dari pada Kode Etik Guru Indonesia, yang harus ditanamkan dan menjiwai setiap pendidik dan profesinya baik sebagai manusia, sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
2. Tujuan Pendidikan dan pengajaran Nasional sesuai dengan TAP MPRS No.  XXVII/MPRS/1966  yang  berbunyi  :  “Tujuan  pendidikan  adalah membentuk  manusia  Pancasila  sejati yang berdasarkan  ketentuan  yang dikehendaki oleh Pembukaan UUD 1945 dan Isi UUD 45.” 
Tap MPR No. II/1983 Peraturan-praturan  Pemerintah  misalnya menurut   PP  Nomor  10  tahun  1979  tentang   Penilaian   Pelaksanaan Pekerjaan  Pegawai  Negeri  Sipil  maupun  PP  Nomor  30  tahun  1980 tentang   Disiplin   Pegawai   Negeri   Sipil.  Semua  dasar  ini  dijadikan pedoman dalam rangka membina aparatur negara agar penuh kesetiaan dan  ketaatan  kepada  Pancasila  dan  UUD  45  dan  kepada  pemerintah untuk bersatu padu bermental baik, berwibawa,  berdaya guna, berhasil guna,  bersih  mutu  dan  penuh  tanggung  jawab  dalam  melaksanakan tugas-tugasnya dalam pembangunan. http://dhuha-mind.blogspot.com/ 
C.     Konsep Kode Etik Guru Indonesia
Guru sebagai profesi adalah bagian dari jabatan yang secara khusus bergelut  dalam  dunia  pendidikan.  Rumusan Kode Etik Guru Indonesia tersebut di atas adalah masih global   sehingga   perlu   penjabaran   secara   lebih   rinci,   yang   kemudian dituangkan dalam item-item. Sebagai penjabaran dari Kode Etik Guru Indonesia tersebut adalah sebagai berikut :
1. Guru berbakti membimbing peserta didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila.  
Dari pernyataan di atas, kiranya dapat di kelompokkan menjadi dua komponen yaitu bahwa guru berbakti membimbing anak seutuhnya dan guru membimbing anak agar menjadi manusia pembangunan yang ber-pancasila.   Yang   dimaksud   dengan   manusia   seutuhnya   adalah manusia   dewasa   jasmani   dan   rohani,   selain   itu   juga   mempunyai intelektual,  sosial  maupun  segi-segi  lainnya  pada  pribadi  anak  didik yang sesuai dengan hakikat pendidikan.  Sedangkan manusia pembangunan  yang  ber-pancasila  ini  dijelaskan  dalam  Tujuan pendidikan  Nasional yaitu tap UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan  Nasional  bab  II  pasal  3  bahwa,  ”Pendidikan   Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 
Pada bagian yang pertama di atas masih memerlukan perincian lebih  lanjut  dan  karena  itu  maka  teks  lengkap  dari  kode  etik  guru Indonesia bagian pertama diberi penjelasan sebagai berikut:
a. Guru  menghormati  hak  individu  dan  kepribadian  anak  didiknya masing-masing.
b. Guru  berusaha  mensukseskan  pendidikan  yang  serasi  (jasmaniah dan rohaniah) bagi anak didiknya.
c. Guru harus menghayati dan mengamalkan Pancasila.
d. Guru   dengan   bersungguh-sungguh   mengintensifkan   Pendidikan Moral Pancasila bagi anak didiknya.
e. Guru  melatih  dalam  memecahkan  masalah-masalah  dan  membina daya kreasi anak didik agar kelak dapat menunjang masyarakat yang sedang membangun.
f. Guru membantu sekolah di dalam usaha menanamkan pengetahuan, keterampilan kepada anak didik.
2. Guru  memiliki  kejujuran  profesional  dalam  menerapkan  kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
a. Guru  menghargai  dan  memperhatikan  perbedaan  dan  kebutuhan anak didiknya masing-masing.
b. Guru hendaknya luwes dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
c. Guru memberi pelajaran di dalam dan di luar sekolah berdasarkan kurikulum tanpa membeda-bedakan jenis dan posisi orang tua muridnya.
Pada  kode  etik  bagian  yang  kedua  di  atas  diletakkan  pada kejujuran profesional. Di sini dapat ditarik garis lurus antara guru kurikulum-anak didik. Sedangkan yang menjadi pokok yang terpenting adalah  anak  didik,  bukan  guru  dan  bukan  kurikulum.   Kurikulum hanyualah jalan atau alat untuk membawa anak mencapai tujuan, sedangkan guru sebagai pembimbing (pengarah) anak didik agar dia mencapai tujuan yang diharapkan.  Dengan demikian pada bagian ini menyadarkan pada guru atau kurikulum yang menjadi pokok tumpuan, akan tetapi anak didik.
Dalam hal ini guru bukan raja yang serba menentukan, tetapi guru sebagai pembimbing yang harus dapat menciptakan suasana belajar pada anak didiknya. Dan yang jelas pada bagian  yang  kedua  ini  mempedomani  kepada  guru  untuk memperlakukan  kepada anak didik sebagaimana  ia adanya dan secara konsekwen  memperhatikan  dan  memperlakukannya  secara  individual serta dengan tidak menghiraukan dengan status orang tuanya.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk pengalahgunaan.
a. Komunikasi guru dan anak didik di dalam dan di luar sekolah dilandaskan pada rasa kasih sayang.
b. Untuk   berhasilnya   pendidikan,   maka   guru   harus   mengetahui kepribadian anak dan latar belakang keluarganya masing-masing.
c. Komunikasi    guru    ini    hanya    diadakan    semata-mata    untuk kepentingan pendidikan anak didik. 
Dari penjelasan  di atas kiranya jelas bahwa pekerjaan  ghuru adalah menuntut dirinya untuk mengeadakan komunikasi (hubungan) dengan anak didik baiki di dalam dan di luar sekolah serta hubungan dengan  orang  tuanya,  tetapi  hubungan  itu  hanya  didasarkan  dengan tujuan untuk  memperoleh  informasi  yang berhubungan  dengan pendidikan anak didiknya. Dengan saling memberi informasi, maka gurupun  dapat  mengetahui  latar  belakang  anak  dan  kepribadian  anak secara menyeluruh sehngga guru dapat menyampaikan bahan pengajaran disesuaikan dengan masing-masing kebutuhan anak didiknya. 
4. Guru   menciptakan    suasana    kehidupan    sekolah    dan   memelihara hubungan   dengan   orang   tua   murid   dengan   sebaik-baiknya   bagi kepentingan anak didik.
a. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah sehingga anak didik betah berada dan belajar di sekolah.
b. Guru menciptakan hubungan baik dengan orang tua murid sehingga dapat terjalin pertukaran informasi timbal balik untuk kepentingan anak didik.
c. Guru   senantiasa   menerima   dengan   dada   lapang   setiap   kritik membangun yang disampaikan orang tua murid/masyarakat terhadap kehidupan sekolahnya.
d. Pertemuan dengan orang tua murid harus diadakan secara teratur.
5. Guru   memelihara   hubungan   baik   dengan   masyarakat   di   sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
a. Guru memperluas  pengetahuan  masyarakat  mengenai profesi keguruan.
b. Guru  turut  menyebarkan  program-program  pendidikan  dan kebudayaan kepada msyarakat sekitarnya, sehingga sekolah tersebut turut berfungsi sebagai pusat pembinaan dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan di tempat itu.
c. Guru harus berperan  agar dirinya  dan sekolahnya  dapat berfungsi sebagai unsur pembaharu bagi kehidupan dan kemajuan daerahnya.
d. Guru turut bersama-sama  masyarakat sekitarnya di dalam berbagai aktivitas.
e. Guru  mengusahakan   terciptanya  kerjasama  yang  sebaik-baiknya antara sekolah, orang tua murid, dan masyarakat bagi kesempurnaan usaha  pendidikan  atas  dasar  kesadaran  bahwa  pendidikan merupakan  tanggung  jawab bersama  antara pemerintah,  orang  tua murid dan masyarakat.
6. Guru  secara  sendiri-sendiri  dan  atau  bersama-sama,  mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
a. Guru melanjutkan studinya dengan :
1. Membaca buku-buku.
2. Mengikuti lokakarya, seminar, gerakan koperasi, dan pertemuan-pertemuan pendidikan dan keilmuan lainnya.
3. Mengikuti penataran.
4. Mengadakan kegiatan-kegiatan penelitian.
b. Guru selalu bicara, bersikap dan bertindak sesuai dengan martabat profesinya. 
Pada   bagian   di   atas,   menunjukkan   bahwa   seorang   guru diharapkan mempunyai sikap yang terbuka terhadap pembaharuan  dan peningkatan  khususnya  pembaharuan  dan  peningkatan  yang berhubungan  dengan  ilmu  yang  diajarkan  kepada  anak  didik.  Karena itulah diharapkan para guru terus meningkatkan pengetahuan dan pengalamannya   demi   kemajuan   zaman,   yang   pada   akhirnya   akan berguna  bagi guru  itu sendiri  dalam  mengajar  perkembangan pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat. Bagi seorang guru yang merasa bahwa ia sudah menjadi guru dan tidak mau belajar lagi, berarti ia menutup kemungkinan  untuk tetap berada dalam profesinya itu dan suatu saat ia akan merasa bahwa ia akan kehilangan fungsinya sebagai guru.
Belajar bersama saling memberi  dan menerima  tukar menukar poengalaman  dan ilmu adalah cara yang baik bagi guru-guru,  apalagi dengan bertemu teman sejawat untuk saling tukar pikiran dan saling mengemukakan masalahnya masing-masing untuk dipecahkan bersama.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
a. Guru   senantiasa    saling   bertukar   informasi,    pendapat,    saling menasihati dan bantu-membantu satu sama lainnya, baik dalam hubungan kepentingan pribadi maupun dalam menunaikan tugas profesinya.
b. Guru tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan nama baik rekan-rekan seprofesinya dan menunjang martabat guru baik secara pribadi maupun keseluruhan.
Pada kode etik ini jelas bahwa sesama guru hendaknya  saling berkomunikasi yang baik dan saling bantu membantu, saling hormat menghormati,  saling  tolong  menolong  dan  saling  kerjasama.  Sesama guru harus dapat menjaga rahasia temannya, jangan sampai selalu menceritakan  kejelekan teman-temannya  sesama guru dan harus dapat menjaga kewibawaan profesinya.
8. Guru  secara  bersama-sama  memelihara,  membina  dan  meningkatkan organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdian.
a. Guru   menjadi   anggota   dan   membantu   organisasi   guru   yang bermaksud membina profesi dan pendidikan pada umumnya.
b. Guru  senantiasa  berusaha  terciptanya  persatuan  di  antara  sesama pengabdi pendidikan
c. Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri dari sikap-sikap, ucapan-ucapan, dan tindakan-tindakan yang merugikan organisasi.
Pada kode etik yang kedelapan di atas, pada pokoknya adalah berkisar  pada  masalah  organisasi  profesional  keguruan.  Kiranya  kita semua  sependapat  bahwa  organisasi  professional  bermaksud meningkatkan profesi anggota-anggotanya. Sehingga dengan adanya organisasi  profesi  maka angota-anggotanya  dapat terpelihara  sehingga keseluruhan korps dapat terjaga mutu serta peningkatannya. Dan dengan demikian di samping suatu organisasi profesi penting untuk anggotanya juga penting untuk profesi itu sendiri.
9. Guru  melaksanakan  segala  ketentuan  yang  merupakan  kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
a. Guru  senantiasa   tunduk  terhadap  kebijaksanaan   dan  ketentuan- ketentuan pemerintah dalam bidang pendidikan.
b. Guru   melakukan   tugas   profesinya   dengan   disiplin   dan   rasa pengabdian.
c. Guru berusaha membantu menyebarkan kebijaksanaan dan program pemerintah  dalam bidang pendidikan  kepada orang tua murid dan masyarakat sekitarnya.
d. Guru berusaha menunjang terciptanya kepemimpinan pendidikan  di lingkungan atau di daerah sebaik-baiknya. 
http://dhuha-mind.blogspot.com/ 

Demikianlah  konsep  dari  Kode  Etik  Guru  Indonesia  yang  harus ditaati, dihormati dan diamalkan selama ini dan digunakan sebagai pedoman hidup,  tuntunan  sikap  dan  perbuatan  serta  berkarya  oleh  guru  Indonesia dalam  melaksanakan  kependidikan  disuatu  sekolah  keluarga  dan masyarakat.  Artinya bahwa setiap guru baik dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan di dalam sekolah maupun berperilaku sehari-hari di luar sekolah harus sesuai dengan kaidah atau garis etika tersebut. Sehingga guru akan menjadi profesional di dalam kelas dan  teladan yang baik (digugu dan ditiru) di luar aktivitas belajar mengajar di sekolah.
D. Penerapan Kode Etik Guru Indonesia
Penerapan kode etik guru di Indonesia masih menghadapi sejumlah kendala baik internal maupun eksternal. Kedudukan profesi keguruan di Indonesia  masih belum memiliki kejelasan dan ketegasan, termasuk kesesuaian dengan perundang-undangan yang berlakuk. Hal itu berkaitan dengan belum terwujudnya  satu sistem yang efektif mengenai manajemen guru di Indonesia khususnya yang menyangkut aspek-aspek standar, rekrutmen, seleksi, pendidikan, dan penempatan , pembinaan, promosi dan mutasi. Dan sebagainya. Guru belu berada dalam posisi secara profesional  dalam keseluruhan proses sistem pendidikan nasional indoesia . sementara itu sebagai suatu profeis yang masih berkembang, rentangan keragaman para petugas masih cukup luas, disamping belum memasyarakatnya kode etik di kalangan para guru itu sendiri.
Keberpihakan pemerintah terhadap pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan sumber dana manusia, belum teraktualisasi secara nyata dalam keseluruhan kemauan dan tindakan politik. Belum terdapat satu kebijakan pemerintah untuk menempatkan guru pada posisi dan proporsi yang mendukung perwujudan profesi keguruan secara efektif. Sementara itu, masyarakat luas masih belum memiliki pemahaman yang jelas terhadap profesi keguruan, dan kalaupun ada masih dalam pandangan sempit dan subjektif.
Perlu diakui pula bahwa unjuk kerja para guru dewasa ini dalam berbagai tatanan masih belum dapat terwujud secara konseptual dan profesional. Masyarakat pengguna jasa layanan keguruan belum memberikan respon yang proporsional dalam berbagai tatanan. Sanksi terhadap berbagai kasus pelanggaran etika keguruan belum dapat diterapkan secara proporsional karena belum tersedia perangkat ketentuan hukum yang baku. Hal ini pula yang mungkin merupakan salah satu sebab belum adanya pengakuan yang objektif dari masyarakat dan pemerintah.
Dalam upaya mewujudkan kode etik guru Indonesia, perlu memperhatikan sejumlah faktor yang hingga saat ini masih dirasakan sebagai kendala. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Kualitas pribadi guru
b. Pendidikan guru
c. Sarana dan prasarana pendidikan
d. Sistem pendidikan
e. Kedudukan, karier, dan kesejahteraan guru
f. Kebijakan pemerintah 

http://dhuha-mind.blogspot.com/ 

Berbagai pihak yang memiliki keterkaitan secara proporsional dan profesional seyogianya dapat bekerjasama secara sistematik, sinergik, dan simbiotik dalam mewujudkan kode etik guru Indonesia. Hal yang paling mendasar adalah kemauan politik yang terwujud dalam bentuk kebijakan manajemen guru dan perlakukan terhadap profesi guru. 



BAB III

PENUTUP

Dengan demikian yang dimaksud dengan Kode Etik Guru Indonesia adalah  pedoman/  aturan-aturan/  norma-norma  tingkah  laku  yang  harus ditaati dan diikuti oleh guru profesional di Indonesia dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari sebagai guruprofesional. Kode  Etik  Guru  Indonesia  harus  disusun  berdasarkan  antara  lain kepada: 
1. Dasar falsafah negara, yaitu Pancasila.
2. Tujuan Pendidikan dan pengajaran Nasional sesuai dengan TAP MPRS No.  XXVII/MPRS/1966
Guru sebagai profesi adalah bagian dari jabatan yang secara khusus bergelut  dalam  dunia  pendidikan.  Rumusan Kode Etik Guru Indonesia tersebut di atas adalah masih global   sehingga   perlu   penjabaran   secara   lebih   rinci,   yang   kemudian dituangkan dalam item-item. Sebagai penjabaran dari Kode Etik Guru Indonesia tersebut adalah sebagai berikut :
1. Guru berbakti membimbing peserta didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila
2. Guru  memiliki  kejujuran  profesional  dalam  menerapkan  kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk pengalahgunaan.
4. Guru   menciptakan    suasana    kehidupan    sekolah    dan   memelihara hubungan   dengan   orang   tua   murid   dengan   sebaik-baiknya   bagi kepentingan anak didik.
5. Guru   memelihara   hubungan   baik   dengan   masyarakat   di   sekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
6. Guru  secara  sendiri-sendiri  dan  atau  bersama-sama,  mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
8. Guru  secara  bersama-sama  memelihara,  membina  dan  meningkatkan organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdian.
9. Guru  melaksanakan  segala  ketentuan  yang  merupakan  kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Dalam upaya mewujudkan kode etik guru Indonesia, perlu memperhatikan sejumlah faktor yang hingga saat ini masih dirasakan sebagai kendala. Faktor-faktor tersebut adalah :
g. Kualitas pribadi guru
h. Pendidikan guru
i. Sarana dan prasarana pendidikan
j. Sistem pendidikan
k. Kedudukan, karier, dan kesejahteraan guru












DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin. 1990. Analisis  Administrasi  Manajemen  dan  Kepemimpinan  Pendidikan.
Malang : Bumi Aksara
Kunarto, Tri Brata dan Catur Prasetya. 1997. Sejarah-Perspektif dan Prospeknya. Jakarta : Cipta
Manunggal
Purwanto, Ngalim. 1995.  Administrasi  dan  Supervisi  Pendidikan, Bandung: PT.  Remaja
Rosdakarya
Soetopo ,Hendiyat, Wasty Soemanto. 1989. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta:
PT.Bina Aksara
Sudarno, dkk. 1989. Administrasi Supervisi Pendidikan. Surakarta : Sebelas Maret University
Press
Surya, Mohammad, dkk. 2010. Landasan pendidikan: menjadi guru yang baik. Bogor: Ghalia
Indonesia
Team Pembina Mata Kuliah Didaktik Metodik/Kurikulum  IKIP Surabaya. 1989. Pengantar
Didaktik Metodik Kurikulum PBM. Jakarta: CV. Rajawali
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta :
Media Wacana Press


Share:

Saturday, May 28, 2016

Puisi "Suara Hati"


Suara Hati

Karya : Nur Sahid

`
Angin malam menari di depan ku            
Memberikan kehangatan dalam kasih
Telah lama ku nantikan saat-saat seperti ini
Inilah ingin ku, tak ada yang lain
                  

Ku ingin mengatakan sesuatu
Namun...
Bibir ku seakan telah terkunci rapat
Kata-kata ku...
Tak mampu ku ucapkan

Sebelum terlambat...
Sebelum sang fajar di bola matanya tampak


Kata-kata ku...
Lebih daripada apapun di dunia..
Karena...Mungkin saja..
ini kesempatan terakhirku..
Bersamanya...


Kata-kata ku...
Telah tersimpan indah di dalam kotak batin ku
Ku bersimpuh di hadapan mu
Wahai ayah dan ibu..
Maafkanlah anakmu ini
Hanya cinta dan kasih sayang mu yang membuatku menjadi anak yang berbakti
Dan...

Hanya do’amu yang dapat membuatku bertahan menjalani kehidupan ini
Share:

Friday, October 24, 2014

RESENSI "Orang Miskin Bukan Orang Bodoh"



RESENSI "Orang Miskin Bukan Orang Bodoh"

Judul : Orang Miskin Bukan Orang Bodoh
Penulis : Muhammad Saroni
Penerbit : Bhatera Buku
Jumlah Lembar : 166 lembar
Cetakan : Pertama
Membahas isi buku :
Buku ini mengupas segala aspek kemiskinan bahwa miskin itu merupakan sikap baik atau buruk. Dari membahas tentang pendidikan orang miskin, pekerjaan orang miskin, hasil dari menjadi orang miskin, penyebab menjadi orang miskin,persekolahan orang miskin, hambatan menjadi seorang yang miskin. Dari semua kriteria itu buku ini menegaskan bahwa orang miskin itu bukanlah orang yang bodoh. Orang miskin bukan berarti meraka yang miskin itu adalah orang yang bodoh buktinya mereka tetap menginginkan menikmati bangku sekolah yaitu memperoleh pendidikan. Mereka tetap sabar menghadapi cobaan hidup mereka itu membuktikan bahwa mereka cerdas dalam hidup, kalau semisal mereka tidak tahan dengan cobaan miskin mereka pastinya mereka sudah mencoba untuk mengakhiri kehidupan mereka sendiri. Dengan menjadi miskin sebenarnya mereka tidak tahan dengan menjadi miskin mereka berusaha mencari penghasilan dengan bekerja keras seadanya yang penting bisa dapat makan pada hari itu juga. Dengan menjadi miskin mereka tidak begitu saja menjadi orang yang bodoh mereka berusaha menjadi cerdas diantara orang kaya yang mampu menyikapi kerasnya, kejamnya dunia ini.
Kelebihan Buku :
Cukup menarik dengan membahas bahwa miskin itu sebenarnya tidak bodoh, sehingga menepis presepsi kalangan banyak yang biasanya menganggap bahwa miskin itu adalah orang yang bodoh dan tidak mendapatkan pekerjaan yang layak.

Kekurangan buku :
Masih banyak kata dalam buku itu yang menggunakan bahasa inggris yang mungkin sulit dimengerti pembaca apalagi pembaca yang awam dengan bahasa inggris. Penggunaan bahasa masih terlalu berbelit belit.

Share:

Sunday, September 22, 2013

Resensi Novel "The Govins"


Resensi Novel "The Govins"



Judul :
-          The Govins
Tema :
-          Penyelamatan Dunia
Sudut pandang :
-           Orang Pertama sebagai Pelaku Utama. Kalimat pembuktian: Tapi jangan sebut namaku Ratu jika aku tak mampu menguasai kehidupan

Penokohan :
Ratu
-          Cengeng. Kalimat bukti: Aku melawan, tak mau menangis lagi.
-          Penakut. Kalimat bukti: Lalu rasa takut menjalari sekujur tubuhku, makin ku menjauh dari rumah, makin kencang jantung ini berdegup.
-          Lapang dada. Kalimat bukti: Aku menangis pada hari pertama masuk SMP, namun seperti biasa kuterima predikat itu dengan lapang dada.
-          Kritis. Kalimat bukti: Insting kristis mahasiswaku bekerja.
Budhe
-          Sinis. Kalimat bukti: “Tampaknya kau anak baik, hmm.. walau kau terlihat cukup aneh, rambutmu maksutku.”
Baldy
-          Pemalas. Kalimat bukti: “Selamat datang Ratu, saya Baba dan ini si pemalas Baldy”.



Baba
-          Sok tau. Kalimat bukti: Baba tak peduli,” Setidaknya hal itu yang akan kukatakan pada Ratu seandainya aku jadi Gea”.



Franky
-          Narsis. Kalimat bukti: “Kenapa? Aku keren banget? Tenang, udah banyak yang bilang kok”.
-          Kritis. Kalimat bukti: “Kami yakin bahwa masih banyak yang peduli pada nasib bumi, namun mereka tidak menyadari kekuatan mereka untuk melakukan perubahan.


Cicil
-          Berprasangka buruk. Kalimat bukti: “Memang ish nggak pernah terbukti, hanya saja kita penghuni indekost di sini curiga banget sama dia”.

Sodangga
-          Sombong. Kalimat bukti: “Aku akan memusnahkanmu semudah menepuk nyamuk wahai manusia!”

Raja
-          Penasaran. Kalimat bukti: ‘’Karena aku sekarang jadi penasaran, lagi pula dua orang lebih baik daripada satu, ya lan?’’
-          Teliti. Kalimat bukti: Benar dugaan Raja, makin diperhatikan makin tampak.



Ringkasan :
            Ratu yang telah dipilih menjadi penyelamat manusia atas kejahatan bangsa Super Govin adalah seorang gadis yang belum tamat kuliah dan seorang anak perempuan yatim piatu. Pengalaman menjadi pahlawan pemusnah niat jahat Super Govin mengubah jati dirinya menjadi seorang yang pemberani sebelumnya. Ditemani Franky koper bernyawanya menambah kelengkapan keseruan kisah tak masuk akal yang dialami Ratu. Bangsa Govin yang semula asal muasal dari Pinokio yang hidup karena rasa cinta pemiliknya sehingga sebuah benda memiliki jiwa atau kehidupan di dalamnya. Leluhur Bangsa Govin itu telah melahirkan makhluk baru di dunia lain selain dunia yang di huni manusia. Dunia itu tidak lain adalah Dunia Govin, dunia para Govin. Beda dengan dunia manusia, dunia Govin hanya ada hamparan padang rumput luas dan beratapkan langit yang biru. Govin yang iri dengan ketidak lengkapannnya daripada dunia manusia memunculkan golongan Govin yang ingin menguasai dunia manusia. Super Govin adalah golongan yang ingin mengambil kekuasaan dunia manusia. Sebenarnya nama Govin Jahat lebih pantas disebutkan ke golongan itu karena ada golongan yang pro atau membela bangsa manusia, golongan itu adalah Govin baik yang tengah membela atau membantu Ratu untuk membasmi kejahatan Govin Jahat.
Petualangannya berawal dari keputusannya untuk hidup di kost dan di sambut hangat oleh Baldy dan Baba lemari dan kasur yang bernyawa. Salah satu temannya yang aneh yang pernah dirasuki oleh Yasa Sang Dewa di Dunia Govin pun sangat hangat akan kehadiran Ratu. Dalam pertempurannya Ratu bertemu dengan Sodangga yang menjaga gerbang Dunia Govin yang sangatlah meremehkan kekuatan dari Ratu. Selain itu juga bertarung melawan ular raksasa. Govin Jahat yang memulai perencanaan terhadap kemusnahan bangsa manusia sudah tinggal sedikit lagi menguasai dunia manusia, tetapi Ratu dengan bantuan Raja dapat mengatasi rencana jahat para Govin Jahat dan dipersenjatai Dodo senjata andalan dari Ratu. Dengan kekuatan bersama antara Ratu, Raja dan Franky akhirnya berhasil menggagalkan rencana jahat si Nexusza Sang Pemimpin para Govin Jahat. Dan tanpa Gea si gelang yang bisa berteleport itu mungkin mereka sulit untuk mengalahkan Nexusza. Walaupun mereka dapat mengatasinya rencana jahat si Nexusza akan tetap berkembang selama kekuatan Bangsa Govin masih ada di muka bumi ini.




Share:

Saturday, March 23, 2013

Contoh Ringkasan Isi Buku

A.  Identitas Buku
1.      Judul Buku                  : Mengenal dan Mengatasi Depresi
2.      Pengarang                   : Dr. Caroline Shree
3.      Penerbit                      : ARCAN
4.      Jumlah Halaman          : 120 halaman
5.      Jumlah Bab                 : 10 bab

B.   Ringkasan Isi Buku
Buku ini mengenalkan kita kepada depresi , gejala-gejala yang mengarah ke arah depresi, penyebab terjadinya depresi, dan cara-cara menanggulangi depresi itu sendiri.
Pertama, depresi itu sendiri seringkali didefinisikan sebagai gangguan mood. adalah keadaan kesedihan yang berkepanjangan, yang timbul tanpa alasan yang jelas atau sebagai suatu reaksi yang berlebihan terhadap suatu kejadian yang menjadi pemicunya. Atau depresi bisa diartikan secara mudah dipahami adalah keadaan sakit jiwa dengan tingkatan yang berbeda-beda dan depresi berat adalah sakit mental yang diisi oleh rasa kagum bahwa waktu demi waktu pun berlalu.
Kedua, gejala depresi itu dapat dibagi menjadi dua yaitu gejala psikologis dan gejala fisik. Gejala Psikologis itu penderita mula-mula merasakan kelesuan dan keputus asaan yang dibarengi dengan kesedihan kemudian setelah meresakan kelesuan dan keputus asaan, si penderita cenderung tergolong apatis dan lamban lalu gejala psikologis yang terakhir adalah memiliki rasa bersalah dan tak berguna. Gejala depresi yang kedua adalah gejala fisik,  gejala fisik itu sendiri dimulai dari nafsu makan yang lama kelamaan berkurang, gangguan pencernaan yang biasanya sembelit, sakit kepala yang berkepanjangan, dan mudah menangis seringkali menjadi masalah utama walaupun sikap mudah marah akan lebih sering terlihat.
Ketiga adalah penyebab terjadinya depresi. Penyebab depresi hampir sama dengan gejalanya hanya saja penyebab depresi ada yang menyebabkanya karena unsur biokimia seperti kesalahan yang terjadi di dalam otak kita.

Contoh Ringkasan Isi Buku



Kemudian yang terakhir adalah cara – cara penanggulangan depresi. Cara dalam menanggulangi penyakit depresi ada beberapa macam salah satunya adalah pengobatan secara medis. Pengobatan secara medis ini si penderita depresi haruslah dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit. Karena perawatan di rumah sakit dinilai baik dan mendukung si penderita untuk segera sembuh. Selain pengobatan secara medis, cara menanggulangi depresi ini adalah dibawa ke psikoterapi. Inti Psikoterapi adalah percakapan atau serangkaian percakapan antara terapis dan penderita. Terapis dimaksudkan untuk mendengarkan masalah si penderita, mengajukan pertanyaan yang relevan tentang masa lalu, pikiran, perasaan dan keinginannya serta membantunya untuk mengerti penyebabnya dan kesulitan yang dialaminya.


C.     Komentar Isi Buku
Buku yang memuat semua tentang depresi ini sangatlah praktis. Walaupun praktis, buku ini mampu mengenalkan secara keseluruhan tentang depresi kepada pembaca. Buku ini tidaklah terlalu berbelit-belit dalam menyampaikan segala materinya sehingga para pembaca tidak dibawa dalam suasana bosan dan menimbulkan keterusan untuk semakin membaca dan membaca bukunya hingga selesai.

Share:

Saturday, March 9, 2013

Contoh Makalah Sederhana - DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF MEMELIHARA KUCING DI RUMAH


DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF MEMELIHARA KUCING  DI RUMAH

Contoh Makalah Sederhana - DAMPAK POSITIF DAN DAMPAK NEGATIF MEMELIHARA KUCING  DI RUMAH



Disusun oleh :
Adhuha Auliadin (XI AGAMA/ 10)
Bayu Pambudi (XI AGAMA/ 12)

MAN Yogyakarta I
Jl. C Simanjuntak 60 Yogyakarta 55223
Telp. (0274) 513327 Faks. (0274) 555159

2013



A. Pendahuluan
Latar Belakang

Secara umum kucing memiliki bahasa latin yaitu Felis. Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 6.000 tahun SM, dari kerangka kucing di Pulau Siprus. Orang Mesir Kuno dari 3.500 SM telah menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari lumbung yang menyimpan hasil panen.
Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing trah atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia, sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung.


Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
-          Apa sajakah dampak positif yang dapat diambil dari memelihara kucing ?
-          Apa sajakah dampak negative yang dapat diambil dari memelihara kucing ?
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diambil tujuan sebagai berikut:
1.      Supaya dapat mengerti tentang dampak-dampak yang disebabkan memelihara kucing.
Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, maka dapat diambil manfaat sebagai berikut:
1.      Dengan mengerti dampak-dampak yang disebabkan kucing, kita dapat mengantisipasi akan hal-hal negative dari kucing.

Cara Pengumpulan Data
Kami melakukannya dengan cara observasi langsung di rumah Bayu Pambudi. Disana kami melakukan penelitian selama 3 hari. Dan juga wawancara, kami melakukan wawancara kepada keluarga bayu untuk meminta keterangan tentang dampak dari kucing
B.   Pembahasan
Pada hari yang pertama kami mencermati dan mengamati dampak dampak positif orang yang memelihara kucing. Dalam hal ini kami menggunakan kucing kampung bernama joker dan rocky. Mereka berdua ini adalah kucing peliharaan milik Bayu Pambudi.
Pada hari pertama yaitu tanggal 24-januari-2013, kami mengamati tentang dampak-dampak positif memelihara kucing. Dalam hal ini kami melakukan wawancara kepada bayu dan keluarganya. Dan kami mengamati apa saja dampak positif dari memelihara kucing itu.
Pada hari yang kedua yaitu tanggal 25-january-2013 , kami mengamati tentang dampak negatifnya. Kegiatan ini hampir sama dengan hari sebelumnya. Yaitu  melakukan wawancara kepada bayu dan keluarganya. Dan kami mengamati apa saja dampak negatif.
Dan pada hari ketiga yaitu hari terakhir penelitian tanggal 26-januari-2013, kami menyimpulkan dampak positif dan negatif dari kucing . yaitu :
Dampak Positif :
  1. Kucing dapat dijadikan sebagai teman bermain
  2. Menghilangkan stress
  3. Mengurangi populasi tikus
  4. Obyek photography
  5. Menghindari hal-hal yang bersifat mubadzir
  6. Penghangat tubuh
  7. Dan hiasan diatas tv maupun komputer
Dampak Negative :
  1. Perjumpaan yang setiap saat dapat mengganggu system pernafasan
  2. Salah satu factor pengotor rumah, karena kucing suka buang kotoran sembarangan
  3. Bulu yang berterbangan dapat memicu alergi.






C.   Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Dalam kesimpulan ini, memelihara kucing memiliki sisi positif dan negatif. Yang dapat dilihat dibawah ini.
Segi positifnya :
1.      kucing dapat dijadikan sebagai teman bermain
2.      menghilangkan stress
3.      Mengurangi populasi tikus
4.      obyek photography
5.      menghindari hal-hal yang bersifat mubadzir
6.      penghangat tubuh
7.      dan hiasan diatas tv maupun komputer
Segi negatifnya:
1.      Perjumpaan yang setiap saat dapat mengganggu system pernafasan
2.      Salah satu factor pengotor rumah, karena kucing suka buang kotoran sembarangan
3.      Bulu yng berterbangan dapat memicu alergi.


Saran
Saran yang dapat diambil dari makalah ini adalah:
1.      Jika memiliki ketahanan tubuh yang kurang, lebih baik tidak memelihara kucing
2.      Jika sedang stress, kucing dapat dijadikan sebagai hiburan tersendiri
Share:

CHOOSE YOUR LANGUAGE

English French German Spain Italian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Followers


Traffic Visitor

Flag Counter